Bagian 2
Dari tulisan di atas,Mungkin kita dapat menyimpulkan bahwa kita tak bisa berbuat banyak nanti bila ajal telah menjemput kita,kita akan pulang dengan dan hanya mengenakan tiga kain yang teramat murah yang sama sekali tidak pernah kita inginkan.Keperkasaan kita takkan menjadi senjata untuk terlepas dari pedihnya siksa kubur.
Bahkan sehebat apapun kita di dunia,kita tetap akan tak berkutik menghadapai 4 perkara yang pasti datang kepada kita.Hanya amalan ibadah,dzikir kita,yang pasti menjadi finish dari perjalanan kita serta tempat berharap untuk dapat meringankan kita di pengadilan Allah SWT.
Kesuksesan,kekayaan,kepandaian,keperkasaan manusia terkadang ujung dari kecongkakan kita “ untuk selalu merasa bisa,Namun tidak bisa merasakan “Bahwa sejatinya Manusia tidak dapat berbuat apa apa tampa campur tangan Tuhan-Nya.suatu bukti manusia tak pernah dapat tahu waktu akan datang ajalnya,dimana,dan kapan waktunya,Secanggih ilmunya,kadang kecolongan dengan datangnya malaikat yang akan merampas nyawa dan membawanya pergi dari tubuh kita.Bahkan perkara yang kedua,kita tak bias melindungi tubuh kita sendiri dari belatung dan cacing tanah yang akan mengkoyak kita didalam kubur.kita tak bisa lagi gunakan kekayaan untuk membayar para bodyguard menjaga kita,keperkasaan duniawipun seakan tak berdaya pada hewan kecil berupa cacing dan belatung.Jasad kita dirampas dan semua tiada yang bias mempertahanya.Hanya amal perbuatan baik dan ampunan Allah sajalah yang dapat menolong kita.itupun kita tak pernah tahu amal yang mana yang diterima sehingga dapat menjadi penolong kita nantinya.
Hidup bergelimang harta terkadang menjadikan kita seakan menjadi orang terhormat,disegani,dan dapat berbuat semau kita.kita bangga dengan kekayaan duniawi hasil kerja keras kita.Akan tetapi kita tak tahu bahwa kita akan bertemu dengan perkara yang ketiga,harta kita juga akan dirampas oleh anak cucu kita,yang kita juga tak pernah tahu akan meringankan atau memberatkan kita nantinya di alam akherat.
Syukur syukur harta yang kita wariskan kepada anak cucu kita apabila dapat tersalurkan kepada jalan jalan dan perjuangan di jalan Allah.sudah barang tentu pahala juga tertransfer pada kita,sehingga itulah yang akan menjadi penolong yang meringankan sisksa dan adab dalam kubur.Yang makin menyakitkan,bila warisan yang kita tinggalkan justru selalu menjadi pemicu pertikaian anak cucu kita,mereka berebut dan berebut sehingga permusuhan menjadi alat pemutus silaturrohmi dan persaudaraanya.bahkan kita akan makin tersiksa bila dengan harta warisan kita,anak cucu kita hanya menggunakan di jalan yang serba maksiat.Naudhu billahi mindhalik,Apa yang kita kumpulkan di dunia
menjadi penambah beban kita.
Yang paling akhir,perkara yang juga tak kalah penting, kita akan di buat semakin tak berdaya,menghadapi dan melihat dengan mata kepala,bahwa amalan baik kita yang miliki dirampas dan menjadi bagian dari orang lain yang pernah kita sakiti,dholimi,serta kita aniaya semasa di dunia.
Dari uraian diatas itulah,senyampang kita sempat untuk berbuat baik,beramal sholeh,serta memohonkan ampun atas dosa para orang tua kita.tak ada salahnya bila kita sedikit membuang waktu kita.Berdzikir sebagaimana yang ada pada dzikir manaqib Syeh Abdul Qodir Al-Jaelany Ra, sebagaimana menjadi rutinitas yang di pimpin KH.A.Muzakki Syah serta para imam manaqib di daerah yang tersambung kepada beliau.Semoga kita semua dapat melaksanakan Dzikir Manaqib dengan istiqomah bahkan dapat pula mewariskannya untuk menjadi bagian dari kegiatan anak cucu kita.Amiin
Sungguh tiada niatan untuk Mengkultus KH.A.Muzakky Syah.serta beranggapan dzikir ajaran beliau yang paling benar.Namun banyak hal yang menjadi pertimbanganku sehingga aku rutin mengikutinya.Betapa sulitnya berkumpul dengan banyak orang,tetapi dengan ribuan orang yang sama bersimpuh tanpa dinding pemisah si kaya dan si miskin aku merasa turut khusyuk berdzikir semata karena aku sangat butuh atas pertolongan Allah.
Tak pernah terlintas untuk membela Pro kontra atas ajaran Dzikir manaqib yang beliau ajarkan,sebab saya tak punya kapasitas sedikitpun untuk itu.setahuku di dalam dzikir manaqib Syeh Abdul Qodir al-Jaelani RA, yang beliau pimpin hanyalah mengajak umat untuk belajar dan mengerti tentang kehidupan,cinta sesama,cinta keluarga,hormat akan kedua orang tua serta menghargai jasa para guru yang telah mengajarkan perbedaan antara yang benar dan salah,menghormati jasa pahlawan yang telah memakmurkan islam di penjuru dunia.Cinta pada para ulama yang menjadi pewaris nabi dalam menegakkan sendi sendi agama serta membentuk insan yang berkepribadian,ber ahklakul karimah
Mungkin ini hanya bagian bagian kecil yang aku dapat dari Dzikir manaqib.ku yakin bila selalu di gali dan di kaji,aku tak kan mampu menuliskan betapa bermanfaatnya bergabung didalamnya.semoga membawa manfaat untuk saya pribadi dan yang membacanya.
“ semoga kita tergolong orang yang beruntung,didunia dan akherat serta dapat mengisi sisa akhir hidup kita dengan amalan yang sholeh,tidak membuang waktu untuk bersantai santai mencari bekal menghadap sang kholik “
By: ERFAN AFIAT SENTOSA
Jumat, 21 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar